Sunday, August 30, 2009

KEMENANGAN MUHAMMAD BIN ABDULLAH SAW (III) - SIRI AKHIR

KEMENANGAN MUHAMMAD BIN ABDULLAH SAW (III)-SIRI AKHIR.



Muhammad bin Abdullah SAW telah menang, mulai dari hari di mana gagasan Islam itu membentuk peribadi-peribadi, keimanan mereka terhadap Islam telah berubah menjadi amal perbuatan, dan dicetak dalam buku-buku berpuluh-puluh buah, beratus-ratus, bahkan beribu-ribu. Tetapi bukan dicetak dalam bentuk tinta di atas kertas. Ia dicetak dengan cahaya di atas lembaran kalbu. Lalu dilepaskannya agar lembaran-lembaran itu dapat bergaul dengan manusia, memberi dan mengambil dari manusia, dan ia mengatakan dengan perbuatan dan amal, apa itu Islam yang telah dibawa oleh Muhammad SAW dari sisi Allah.


Dan akhirnya, Muhammad bin Abdullah SAW telah menang, pada saat ia menjadikan hukum Islam itu suatu sistem yang mengatur kehidupan, yang mengendalikan masyarakat dan mengatur hubungan antara manusia, dan mengusai baik nasib manusia mahupun benda-benda. Islam adalah satu kepercayaan yang menimbulkan hukum. Di atas hukum itu berdiri sistem. Dari akidah, hukum dan sistem terbentuklah pohon Islam. Sebagaimana halnya dengan pohon kayu, maka dia terdiri batang, akar dan buah.

Buah dan batang tidak akan ada tanpa akar yang menghunjam ke dalam bumi. Akar tidak ada gunanya tanpa batang. Dan batang tidak akan ada gunanya kalau tidak menghasilkan buah untuk dimakan, untuk kepentingan hidup. Kerana itu Islam merasa perlu agar hukum itu menjadi peraturan kehidupan." Siapa yang tidak berhukum dengan apa yang diturunkan Allah, maka mereka itu adalah orang-orang yang ingkar." Kerana itu mitos yang mengatakan bahawa agama dan negara adalah dua hal yang terpisah, tidak terdapat dalam Islam. Negara tidak bakal ada tanpa agama, dan agama tidak akan ada tanpa hukum dan sistem.


Dan semenjak hari pertama didirikannya negara Islam, maka hukum Islamlah yang memerintah negara itu. Dan orang yang mengeluarkan hukum Islam itulah yang melaksanakan pemerintahannya. Negara Islam itu telah dimulai semenjak kaum Muslimin itu baru merupakan sekumpulan kecil manusia, yang sanggup mempertahankan diri terhadap permusuhan, dan sanggup memelihara diri terhadap godaan untuk menyeleweng dari agama Allah, dan bahawa mereka berkumpul dalam sebidang tanah yang dilindungi oleh bendera Islam.

Ketika itulah Islam berubah menjadi sistem kemasyarakatan , yang mengatur hubungan-hubungan di antara kaum Muslimin. Ia berubah menjadi suatu sistem internasional di mana di atas dasarnya orang Islam bergaul dengan orang-orang lain.


Kemudian Islam merembes ke segenap penjuru dunia, dan ke mana pun ia sampai, ia selalu membawa akidahnya, hukumnya dan sistemnya. Sesiapa yang ingin memeluk akidahnya boleh masuk Islam. Siapa yang tidak mahu masuk maka " tidak ada paksaan dalam agama," tetapi hukum dan sistem Islam selalu melindungi setiap bumi yang dimasukkinya.Manusia mendapatinya di dalamnya satu bentuk keadilan yang belum pernah dikenal oleh umat manusia sebelumnya. Ketika itu masuklah orang ke dalam agama Allah berbondong-bondong, dan ketika itu wujudlah janji Allah yang telah diberikan kepada RasulNya:"Ketika datang pertolongan Allah dan kemenangan. Kamu lihat manusia masuk ke dalam agama Allah berbondong-bondong. Maka bertasbihlah memuji Tuhanmu dan meminta ampunlah kepadanya. Dia sesungguhnya maha penerima taubat."


Islam menang kerana akidah kepercayaannya telah diterjemahkan menjadi hukum. Dan hukum ini mengadakan suatu sistem yang menggoncangkan perasaan manusia, dan memberi ketenteraman kepada hati seluruh penduduk bumi. Ketika itu Muhammad bin Abdullah SAW telah menang, kerana ia telah melaksanakan hukum Allah sesuai dengan apa yang dikehendakki Allah. Itulah unsur-unsur kemenangan abadi dalam hati nurani semesta itu, yang akarnya terhunjam ke dalam kehidupan. Itulah yang dikumandangkan oleh jutaan suara di dunia belahan Barat dan dunia belahan Timur. Itulah yang didendangkan oleh jutaan bibir manusia.


Unsur-unsur ini adalah unsur-unsur yang alamiah, logik dan realistik. Unsur-unsur ini dimilikki oleh kita kaum Muslimin ini, di setiap generasi dan di setiap masa. Unsur-unsur ini ada di dalam tangan kita, yang dapat kita cuba dan usahakan. Dengan unsur-unsur itu, kita sampai kepada kemenangan, yang telah dijanjikan Tuhan pada setiap orang yang menolongnya:" Dan sungguh, pasti Allah akan menolong orang yang menolongnya. Sesungguhnya Allah kuat dan berkuasa. Mereka yang jikalau kami beri kekuasaan di atas dunia, mereka mendirikan sembahyang, mengeluarkan zakat, menyuruh melakukan kebaikan dan melarang dari kejahatan. Dan kepada Tuhanlah kembalinya akibat segala sesuatu."(AlHajj:40-41).

Disunting dari:
Syed Qutb,Dirasatul Islamiyyah.
22.8.2009.
http://alkundangi.blogspot.com

KEMENANGAN MUHAMMAD BIN ABDULLAH SAW (II)

KEMENANGAN MUHAMMAD BIN ABDULLAH SAW(II)

Muhammad bin Abdullah SAW telah menang ketika ia mengucapkan di telinga mereka dan di telinga zaman perkataannya yang abadi, yang timbul dari sumber keimanan:
“Demi Allah wahai bapa saudaraku, jika mereka meletakkan matahari di kananku dan bulan di kiriku dengan maksud saya meninggalkan persoalan ini, saya tidak akan melakukannya sampai Allah menjelaskannya atau saya hancur dalam melaksanakannya.”

Ya Allah, demikian hebatnya sampai menggoncangkan badan. Alangkah hebatnya gambaran semesta yang agung, Jika mereka meletakkan matahari di kananku dan bulan di kiriku. Bayangkan seperti ini terambil hati nurani alam semesta itu sendiri, bukan dari khayalan seorang manusia. Gambaran seperti ini adalah gambaran yang ditimbulkan oleh keimanan yang mutlak dari dasar lubuk perasaan.

Semenjak dari saat itu, Muhammad bin Abdullah SAW telah menang. Ia telah menggoncangkan perasaan Quraisy dengan goncangan yang menjadikannya tidak dapat tegak dengan kukuh kembali. Itulah keimanan, kekuatan yang tidak dapat dikalahkan oleh apa sahaja di atas bumi, bila ia telah tertanam di dalam perasaan seorang manusia. Muhammad bin Abdullah SAW telah menang ketika ia berhasil menjadikan para sahabatnya radiallahu ‘anhum gambaran hidup dari keimanannya, yang memakan makanan dan berjalan di pasar-pasar. Ia telah menang semenjak dari hari di mana ia telah membentuk masing-masing sahabatnya itu sebuah AlQuran hidup yang berjalan di atas permukaan bumi. Ia telah menang mulai dari ia menjadikan setiap peribadi contoh yang melambangkan Islam. Orang melihat kepadanya dan orang nampak Islam itu sendiri.

Teks-teks agama sahaja tidak akan dapat berbuat sesuatu. Kitab AlQuran tidak dapat bertindak untuk membentuk seorang laki-laki. Prinsip-prinsip sahaja tidak akan hidup, sampai ia terbentuk menjadi tingkahlaku. Kerana itu Muhammad SAW telah menjadikan tujuannya yang pertama adalah membentuk laki-laki, bukan memberikan pidato-pidato,membentuk suatu umat, bukan mengadakan suatu falsafah. Gagasan itu sendiri dijamin oleh AlQuran yang mulia. Tugas Muhammad SAW bukanlah untuk mengubah gagasan sahaja, tetapi menjadikannya orang-orang yang dapat diraba dengan tangan dan dilihat dengan mata.
Tatakala orang-orang ini berjalan di dunia di Barat dan di Timur, orang melihat pada mereka budi pekerti baru yang belum pernah dialami umat manusia, kerana mereka itu merupakan terjemahan hidup dari suatu gagasan yang belum pernah dialami oleh manusia sebelumnya. Di waktu itulah manusia mulai percaya kepada gagasan itu , kerana ia percaya kepada laki-laki yang melambangkan gagasan itu. Mereka menuju ke depan untuk merealisasikan gagasan berkenaan dalam diri mereka dan mengikuti contoh yang telah ada dan mereka menempuh jalan yang sama.

Gagasan-gagasan sahaja tidak dapat hidup. Walaupun ia hidup, ia tidak dapat mendorong manusia satu langkahpun ke hadapan. Setiap gagasan gagasan yang hidup akan terlambang dalam diri seseorang manusia yang hidup. Tiap gagasan yang berkarya dapat mengubah menjadi satu gerakan kemanusiaan, iaitu gerakan keislaman.


20.8.2009
Disunting dari,Syed Qutb,
Dirasatul Islamiyyah.
http://alkundangi.blogspot.com

KEMENANGAN MUHAMMAD BIN ABDULLAH (I)

Kemenangan Muhammad bin Abdullah SAW (I)


Berkumandangnya jutaan manusia di belahan bahagian bumi Timur dan Barat, yang selalu diulang-ulang baik di pertengahan malam dan di kala siang hari : Tiada Tuhan melainkan Allah, Dan Muhammad itu Pesuruh Allah. Berkumandangnya suara seperti ini selama lebih empat belas abad dan tidak pernah bungkam atau berhenti. Negara demi negara telah berganti. Keadaan demi keadaan telah bertukar. Tetapi seruan abadi itu tetap tidak pernah berubah, seruan yang telah tertanam di hati nurani zaman.
Berkumandangnya suara-suara ini, adalah suatu bukti yang hidup, bukti yang berbicara tentang kemenangan Muhammad bin Abdullah SAW.

Kemenangan itu diperoleh bukan dalam pertempuran, bukan penakalukan kota Mekah, bukan memerintah seluruh Jazirah Arab. Bukan menundukkan kaum imperialis Kisra dan Kaisar. Tetapi ia adalah kemenangan universal yang telah masuk ke dalam tubuh kehidupan, mengubah jalannya sejarah, menukar nasib alam, dan terpateri dalam hati nurani zaman.

Kemenangan ini adalah suatu kemenangan yang tidak dapat dihilangkan oleh kelemahan seketika umat Islam dalam waktu tertentu. Nilainya tidak akan pernah berkurang kerana lahirnya falsafah-falsafah dan mazhab-mazhab yang baru. Cahayanya tiadk akan pernah redup oleh menangnya suatu kelompok terhadap kelolpok lain di satu bahagian dunia. Kerana akarnya terhunjam pada alam semesta, tertanam dalam hati nurani manusia, mengalir dalam saluran-saluran kehidupan.

Kemenangan yang buktinya terdapat dalam diri sendiri tidak memerlukan bukti dan keterangan lagi. Sekarang marilah kita cuba mengetahui sebab-sebabnya dan cara-caranya, agar kita dapat menggunakan sebab-sebab itu sekarang ini.

Tidak dapat diragukan lagi bahawa Allah mengkehendaki MUhammad bin Abdullah SAW itu memang. Allah mengkehendaki agama yang lurus ini berkuasa. tetapi Allah tidak mau kalau kemenangan itu diperoleh dengan mudah sahaja. Allah tidak ingin menjadikan kemenangan itu suatu mukjizat di mana tidak termasuk usaha manusia dan peralatan. Tetapi Allah mengkehendaki usaha manusia dan peralatan. Allah mengkehendaki kemenangan itu berupa hasil yang wajar dari usaha dan perjuangan Rasulallah SAW merupakan konsekuensi yang logik dari pengorbanan beliau dan pengorbanan para sahabatnya.

Orang yang ingin mengetahui bagaimana kemenangan Rasul, dan bagaimana kemenangan Islam, maka ia hendaklah mempelajarinya dalam diri peribadinya, dalam tingkah lakunya, dalam sejarahnya, dan dalam perjuangannya. Dengan itu ia akan mengetahui bahawa jalan kemenangan itu jelas tanda-tandanya. Cara-caranya tersusun lengkap. Sebab-sebabnya jelas. Siapa yang ingin untuk mencapai kemenangan di mana sahaja dan di tempat mana sahaja, dapat menjadikan suri tauladan pada diri Rasulallah SAW itu snediri.

Muhammad bin Abdullah SAW telah menang. Kemenangannya itu mempunyai tiga unsur, di mana tersimpan seluruh persyaratan-persyaratannya. Muhammad bin Abdullah SAW telah menang menang ketika para pemimpin Quraisyi datang kepada bapa saudaranya Abu Talib untuk bertukar pendapat. Mereka meminta kepadanya untuk menawarkan kepada anak saudaranya itu yang agamanya telah menggelisahkan mereka, menghancurkan adat kebiasaan mereka dan menggoncangkan dasar-dasar kepercayaan mereka. Mereka meminta agar Muhammad SAW diam tentang agama mereka, tentang mereka sendiri. Kalaum mahu wang akan diberi. kalau mahu kekuasaan akan diberi kekuasaan. Ia boleh memperlakukan mereka sekehendak hatinya.


Syed Qutb,
Disunting dari:
Dirasatul Islamiyyah,
17.8.2009